FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN HIPERBILIRUNNINEMIA DI RUANG RAWAT INAP RSUD DEPATI HAMZAH TAHUN 2023

  • Supatmi Institut CItra Internasional
  • Hendra Kusumajaya Institut Citra Internasional
  • Rezka Nurvinanda Institut CItra Internasional
Keywords: Hiperbilirubinemia, Bilirubin, RSUD Depati Hamzah

Abstract

Hiperbilirubinemia adalah kondisi medis yang ditandai oleh peningkatan kadar bilirubin dalam darah, yang dapat menyebabkan ikterus (kulit dan sklera berwarna kuning). Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor-faktor seperti usia gestasi, berat badan lahir rendah (BBLR), jenis kelamin, dan jenis persalinan yang berhubungan dengan kejadian hiperbilirubinemia di RSUD Depati Hamzah pada tahun 2023. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif kuantitatif dengan pendekatan case control. Sampel terdiri dari 33 bayi kasus dan 66 bayi kontrol (rasio 1:2), dengan total 99 bayi yang dipilih melalui quota sampling dan simple random sampling. Data diambil dari rekam medis dan dianalisis menggunakan uji Chi-Square pada taraf signifikansi 0,000. Hasil menunjukkan bahwa usia gestasi, BBLR, jenis kelamin, dan jenis persalinan memiliki hubungan signifikan dengan kejadian hiperbilirubinemia (p-value = 0,000). Kesimpulannya, faktor-faktor tersebut berperan signifikan dalam kejadian hiperbilirubinemia di RSUD Depati Hamzah.

References

Alfi, H. (2020). Hubungan Usia Gestasi Dengan Kejadian Hiperbilirubinemia Pada Bayi Dengan Berat Lahir Rendah (BBLR) di RSUD Wonosari, Skripsi. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Ambar, dkk. (2021). Manajemen Asuhan Kebidanan Antenatal pada Ny. S Gestasi 43 Minggu 1 Hari dengan Serotinus. Window of Midwiferry journal Vol. 2 No. 2, 118-128.

Annisa & Astuti. (2023). Neonatal Jaundice Causal Factors: A Literature Review. Women, Midwives and Midwifery, Vol. 3 No. 1, 45-60.

Aprianti, R., Sari, G. M., & Kusum, T. (2018). Factors Correlated with the Intention of Iron Tablet Consumption among Female Adolescents. Jurnal Ners, 123-127.

Auliasari. dkk. (2019). Faktor Risiko Kejadian Ikterus Neonatorum. Pediomaternal Nursing Journal, Vol. 5 No. 2, 183-188.

Dinkes Prov. Kep. Bangka Belitung. (2021). Profil Kesehatan Provinsi Kepualauan Bangka Belitung. Pangkalpinang: Dinas Kesehatan Prov. Kepulauan Bangka Belitung.

Dyka, A. (2021). Hubungan Usia Gesrasi Dan Berat Lahir Dengan Kejadian Hiperbilirubinemia Pada Bayi Baru Lahir. Jurnal Kesehatan Terapan, Vol. 8 No. 2, 62.

Edward Z., Ipaljri A. & Amalza I.H. (2022). Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Ikterus Neonatorum Di Rumah Sakit Budi Kemuliaan. Jurnal Zona Kedokteran : Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Batam Vol. 12 No. 1, 68-78.

Eka, dkk. (2024). Hubungan Jenis Persalinan Dengan Kejadian Hiperbilirubinemia Pada Bayi Baru Lahir di RSIA Bunda Arif Purwokerto. JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati), Vol. 10, No. 3, 187.

Helena, dkk. (2021). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di RSUD

Soreang Kabupaten Bandung. Jurnal Ilmu Kesehatan Immanuel, Vol. 14 No. 2, 105.

Hungu. (2016). Pengertian Jenis Kelamin. Jakarta: PT. Gramedia.

Ilawati, S. &. (2022). Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Terhadap Pencegahan Ikterus Fisiologis Pada Bayi Usia 0-14 Hari Dusun I Desa Sei Mencirim. Journal of Healtcare Technology and Medicine Vol. 8 No. 2, 1354-1361.

Kementerian Kesehatan RI. (2018). Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian RI.

Kementerian Kesehatan RI. (2021). Profil Kesehatan Indonesia 2020. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Khotimah, H., & Subagio, S. U. (2021). Analisis Hubungan antara Usia Kehamilan, Berat Lahir Bayi, Jenis Persalinan dan Pemberian Asi dengan Kejadian Hiperbilirubinemia. Faletehan Health Journal, Vol. 8 No. 2, 115-121.

Mobarakeh Z.I.P. 2023. Nickbakht M., Sabbagh S., Khorramizadeh M. & Amiri M. (2023). Relationship between Hearing Loss Risk Factors and Hearing Screening Results in Newborns: A Retrospective Cross-Sectional Study. OBM Genetics Vol. 7 No. 2, 1-11.

Nofenna S.A., Handayani S., Srininta S. & Harahap R.F. (2023). Hubungan Pemberian ASI Dini dengan Kejadian Ikterus Bayi Baru Lahir di Klinik Pratama Serasi Tahun 2022. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, Vol. 23 No. 1, 439-448.

Nurlatifah, dkk. (2024). Prematuritas Berdampak Terjadinya Hiperbilirubinemia Pada neonatus di Perinatologi RS Dr. Hafiz Cianjur. Jurnal Riset Rumpun Ilmu Kesehatan, Vol. No. 1.

Putri, S. A. (2024). Hubungan Jenis Kelamin dan Asfiksia Dengan Kejadian Hiperbilitubinemia Pada Neonatus di RSIA Ananda Makassar Tahun 2022. Makassar: UIN ALAUDDIN MAKASSAR.

Roselina, dkk. (2013). Hubungan Jenis Persalinan dan Prematuritas dengan Hiperbilirubinemia di RS Persahabatan. Jurnal Vokasi Indonesia, Vol. 1 No. 1, 74-81.

Shiram. (2019). Predictive value of serum bilirubin level for identifying term neonates at risk for subsequent hyperbilirubinemia. International Journal of Contemporary Pediatric, Vol. 4, No. 5, 1914.

Syahrial. (2023). Analisis Pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) pada Puskesmas di Kabupaten Nagan Raya. Iranian Journal of Nursing and Midwifery Research, Vol. 21 No. 5, 493-497.

Wati, M.T. (2023). Pengaruh Fototerapi Terhadap Derajat Ikterus Pada Bayi Baru Lahir. Jurnal Penelitian Perawat Profesional, Vol.4, 1377-1386.

WHO. (2020). Constitution of the World Health Organization edisi ke-49. Jenewa: World Health Organization.

Published
2025-09-01

Most read articles by the same author(s)

Obs.: This plugin requires at least one statistics/report plugin to be enabled. If your statistics plugins provide more than one metric then please also select a main metric on the admin's site settings page and/or on the journal manager's settings pages.