https://www.jurnal.stikesbaptis.ac.id/index.php/jarsi/issue/feedJurnal Administrasi Rumah Sakit Indonesia2025-04-28T12:18:17+00:00Dinar Yuni Awalia Anilam Cahyanijarsistikesrsbk@gmail.comOpen Journal Systems<p>Jurnal Administrasi Rumah Sakit Indonesia (JARSI) diinisiasi oleh Unit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat STIKES RS Baptis Kediri. Sebagai jurnal ilmiah, JARSI memiliki fokus di bidang administrasi dan manajemen pelayanan kesehatan di Rumah Sakit dan masyarakat. Artikel atau naskah ilmiah yang dimuat dalam JARSI mencakup ranah manajemen pelayanan kesehatan, manajemen mutu, manajemen sumber daya manusia, manajemen keuangan, manajemen pemasaran, keselamatan pasien dan lain-lain, baik berupa penelitian, studi kasus maupun review literatur.</p>https://www.jurnal.stikesbaptis.ac.id/index.php/jarsi/article/view/870PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KULITAS HUBUNGAN TERHADAP EFEKTIVITAS PELAYANAN SERTA IMPLIKASINYA PADA KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN (Survey Di RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun)2025-04-28T12:18:17+00:00Hio Die Arohiodiearo73@gmail.com<p>Kepuasan pasien yang belum optimal disebabkan efektivitas pelayanan belum optimal yang dipengaruhi kualitas pelayanan dan kualitas hubungan yang belum optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, mengkaji dan menganalisis pengaruh kualitas pelayanan dan kualitas hubungan terhadap efektivitas pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Imanuddin Pangkalan Bun, serta implikasinya pada kepuasan pasien. Metode penetian yang digunakan menggunakan metode kuantitatif dengan melakukan survei melalui penyebaran kuesioner kepada 271 responden yang merupakan pasien RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun. Analisis jalur digunakan untuk menganalisis data dan menguji hipotesis penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan dan kualitas hubungan memiliki pengaruh positif dan signifikan secara parsial dan simultan terhadap efektivitas pelayanan. Selain itu, efektivitas pelayanan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadapi kepuasan pasien. Implikasi penelitian ini menyoroti pentingnya dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan kualitas hubungan dengan pasien dalam upaya meningkatkan efektivitas pelayanan di rumah sakit, yang akan meningkatkan kepuasan pasien dan memperkuat citra dan reputasi rumah sakit.</p>2025-04-28T07:12:01+00:00Copyright (c) 2025 Hio Die Arohttps://www.jurnal.stikesbaptis.ac.id/index.php/jarsi/article/view/872ANALISIS IMPLEMETASI KEBIJAKAN PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT (PKRS) DI INDONESIA: SCOPING REVIEW2025-04-28T12:18:17+00:00Rery Afiantoafiantorery@gmail.comRenaldiafiantorery@gmail.com<p>Latar Belakang: Implementasi kebijakan Promosi kesehatan di rumah sakit merupakan aspek penting dalam meningkatkan pemahaman pasien terhadap kondisi kesehatan dan tindakan medis yang diterima. Namun, efektivitas pelaksanaannya masih menghadapi berbagai tantangan. Metode: Tinjauan ini menggunakan database Google shoolar dengan menggunakan kata kunci utama “Promosi Kesehatan Rumah Sakit” dan kata kunci bantuan. Artikel-artikel yang digunakan adalah teks lengkap, terbatas pada lima tahun terakhir dan negara dan akses gratis. Hasil: Hasil tinjauan sistematis menunjukkan bahwa komunikasi yang efektif antara tenaga kesehatan dan pasien berperan penting dalam keberhasilan implementasi kebijakan pendidikan kesehatan. Selain itu, ketersediaan sumber daya, seperti tenaga medis terlatih dan fasilitas yang memadai, menjadi faktor pendukung utama. Sikap dan komitmen tenaga kesehatan (disposisi) juga berpengaruh terhadap efektivitas pelaksanaan kebijakan ini. Namun, struktur birokrasi yang kompleks sering kali menjadi kendala dalam implementasi yang optimal.</p>2025-04-28T07:12:44+00:00Copyright (c) 2025 Rery Afianto, Renaldihttps://www.jurnal.stikesbaptis.ac.id/index.php/jarsi/article/view/873GAMBARAN SISTEM PELAYANAN ADMINISTRASI PASIEN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT X KABUPATEN TANGERANG TAHUN 20242025-04-28T12:18:17+00:00Rivortus Famonaha Guloree.goole@gmail.comPurwani Pujiatiree.goole@gmail.comRisky Kusuma Hartonoree.goole@gmail.com<p>Ketidaklengkapan administrasi pelayanan pasien sering kali disebabkan oleh sistem pelayanan yang belum berjalan dengan baik. Hal ini berdampak pada proses layanan yang dapat memperlambat pekerjaan, salah satunya pada pelayanan administrasi pasien jkn rawat inap di Rumah Sakit X Kabupaten Tangerang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran sistem pelayanan administrasi pasien jaminan kesehatan nasional (JKN) rawat inap di Rumah Sakit X Kabupaten Tangerang. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Dalam penelitian ini dilakukan obserasi dan wawancara mendalam kepada informan. Cara pengumpulan data dilakukan dengan cara menanyakan pada setiap informan yaitu staf Rumah Sakit X Kabupaten Tangerang dan memastikan dengan benar bahwa pasien tersebut adalah benar sesuai dengan kriteria responden penelitian. Hasil penelitian ini diantaranya pelayanan melibatkan tenaga kesehatan yang cukup dan terlatih, prosedur operasional yang sesuai, serta sarana-prasarana dan teknologi informasi yang mendukung. Pelaksanaan administrasi mulai dari pendaftaran hingga klaim berjalan terstruktur dengan sistem HINAI yang terintegrasi. Pengawasan dilakukan untuk memastikan kelengkapan berkas, meskipun ada kendala seperti jaringan komputer dan kelalaian dalam pengisian berkas medis. Peneliti menyimpulkan bahwa Rumah Sakit X Kabupaten Tangerang telah menyediakan layanan medis dan pelayanan administrasi yang lengkap dengan panduan yang jelas, mengikuti prosedur dan pedoman yang ditetapkan hanya saja masih terdapat kendala pada jaringan komputer yang memperlambat proses juga ditemukan kendala pada kelengkapan berkas yang disebabkan oleh kelalaian petugas yang belum mengupload sesuai dengan sistem.</p>2025-04-28T07:13:14+00:00Copyright (c) 2025 Rivortus Famonaha Gulo, Purwani Pujiati, Risky Kusuma Hartonohttps://www.jurnal.stikesbaptis.ac.id/index.php/jarsi/article/view/877GAMBARAN STRATEGIC COST MANAGAMENT DI INSTALASI RADIOLOGI (STUDI DI RUMAH SAKIT SWASTA DI KEDIRI)2025-04-28T12:18:17+00:00Indraningrum Fitriaindraningrum807@gmail.comSindy Sabatinaindraningrum807@gmail.com<p>Instalasi Radiologi merupakan salah satu instalasi penunjang medik yang menyediakan pelayanan radiologi, baik untuk <em>screening</em> maupun pelayanan terapi radiasi. Operasional instalasi radiologi memerlukan pembiayaan yang tinggi, mulai dari pengadaan alat, penggunaan alat berteknologi tinggi, desain ruangan dan pembiayaan untuk sumber daya manusia yang mengoperasionalkan peralatan radiologi tersebut. Selisih pembiayaan instalasi radiologi dibanding dengan instalasi lain adalah sekitar 20%. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan gambaran <em>Strategic Cost Management</em> (SCM) yang dilakukan Instalasi Radiologi di sebuah rumah sakit swasta dalam mengendalikan biaya yang timbul dari kegiatan operasional. Desain penelitian ini adalah menggunakan desain analisis deskriptif. SCM yang dilakukan di Instalasi Radiologi mencakup <em>cost containment </em>dan <em>cost reduction</em> dalam hal bangunan, SDM, alat medis dan non medis serta bahan habis pakai.</p>2025-04-28T07:13:36+00:00Copyright (c) 2025 Indraningrum Fitria, Sindy Sabatinahttps://www.jurnal.stikesbaptis.ac.id/index.php/jarsi/article/view/880LITERATURE REVIEW: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DI FASILITAS KESEHATAN2025-04-28T12:18:17+00:00Aries Wahyuningsiharies.wahyuningsih@gmail.comChristoper Antony Dewantorochristoperantony4@gmail.com<p>Kebiasaan merokok menjadi masalah kesehatan global yang signifikan, termasuk di Indonesia, yang memiliki jumlah perokok ketiga terbesar di dunia. Implementasi kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di fasilitas kesehatan bertujuan untuk melindungi masyarakat dari dampak buruk asap rokok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di fasilitas kesehatan dengan fokus pada efektivitas komunikasi, sumber daya, sikap pelaksana, dan struktur birokrasi. Metode penelitian menggunakan <em>literature review</em>, sebanyak lima jurnal yang dipublikasikan dalam 10 tahun terakhir. Hasil <em>review</em> menunjukkan bahwa pelaksanaan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) belum optimal. Beberapa kendala utama adalah lemahnya sosialisasi, kurangnya fasilitas pendukung seperti area khusus merokok, minimnya jumlah tenaga pengawas, dan rendahnya kesadaran masyarakat. Di beberapa lokasi, meskipun kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) sudah diterapkan, pelanggaran masih sering terjadi, baik oleh pengunjung maupun tenaga kesehatan, yang mencerminkan kurangnya pengawasan dan sanksi tegas. Kesimpulan dari <em>literatur review</em> ini menjelaskan bahwa keberhasilan implementasi Kawasan Tanpa Rokok (KTR) membutuhkan peningkatan sosialisasi melalui media yang mudah dipahami, penyediaan anggaran khusus, pembentukan tim pengawas yang kompeten, dan penegakan aturan yang konsisten. Dengan pendekatan yang terintegrasi dan partisipasi masyarakat, kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) dapat berjalan lebih efektif, menciptakan lingkungan yang bebas asap rokok, dan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.</p>2025-04-28T07:13:58+00:00Copyright (c) 2025 Aries Wahyuningsih, Christoper Antony Dewantorohttps://www.jurnal.stikesbaptis.ac.id/index.php/jarsi/article/view/881IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN TUBERKULOSIS: LITERATURE REVIEW2025-04-28T12:18:17+00:00Aries Wahyuningsiharies.wahyuningsih@gmail.comOcha Yolandaochayolanda84@gmail.comSindy Sabatinaochayolanda84@gmail.com<p>Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular serius yang menjadi perhatian global, termasuk di Indonesia sebagai negara dengan jumlah kasus TB tertinggi kedua di dunia. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi penerapan kebijakan penanggulangan TB melalui analisis literatur dari berbagai sumber, termasuk kebijakan nasional seperti Permenkes No. 67 Tahun 2021, serta implementasinya di tingkat lokal, dengan menggunakan metode <em>literatur review</em> yang menganalisis tujuh jurnal terkait kebijakan, implementasi, tantangan, dan kendala. Hasil analisis menunjukkan bahwa meskipun kebijakan telah dirumuskan, pelaksanaannya masih menghadapi hambatan, seperti kurangnya pelatihan bagi tenaga kesehatan, terbatasnya infrastruktur, dan masalah distribusi sarana, sementara kesadaran masyarakat yang rendah serta stigma terhadap pasien TB menjadi tantangan besar dalam edukasi publik. Beberapa wilayah, seperti Puskesmas Matiti dan Kampung Dalam, memperlihatkan kesenjangan dalam pelaksanaan program, meskipun ada daerah lain yang menunjukkan kemajuan berkat kolaborasi lintas pihak. Penelitian ini menekankan pentingnya koordinasi yang kuat, edukasi komprehensif, pelatihan berkesinambungan bagi tenaga kesehatan, serta dukungan regulasi lokal untuk memperkuat kebijakan dan implementasi program penanggulangan TB guna mencapai target eliminasi pada tahun 2030.</p>2025-04-28T07:14:17+00:00Copyright (c) 2025 Aries Wahyuningsih, Ocha Yolanda, Sindy Sabatinahttps://www.jurnal.stikesbaptis.ac.id/index.php/jarsi/article/view/883LITERATURE RIVIEW : MANAJEMEN LOGISTIK DALAM PENGADAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI2025-04-28T12:18:17+00:00Sandy Kurniajatisandykurniajati@gmail.comHelen Pakpahanhelenpakpahan09@gmail.com<p>Ketersediaan obat yang tidak memadai dapat menimbulkan risiko terhadap kesehatan pasien yang mengakibatkan penyakit tidak terobati dan terjadi kesalahan pengobatan akibat upaya penggantian obat yang tidak tersedia. Kajian literatur revieuw ini bertujuan untuk mengetahui kondisi manajemen logistik dalam pengadaan obat di instalasi farmasi, dan juga mengetahui permasalah yang dihadapi manajemen logistik dalam pengadaan obat di instalasi farmasi, mengetahui cara untuk mencegah terjadinya kesalahan dalam pengadaan obat di Instalasi farmasi. Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan literature review terhadap 5 jurnal yang terkait dengan pengadaan obat di instalasi farmasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengelolaan obat di banyak fasilitas kesehatan masih belum optimal dan memerlukan perbaikan yang signifikan.</p>2025-04-28T07:14:34+00:00Copyright (c) 2025 Sandy Kurniajati, Helen Pakpahanhttps://www.jurnal.stikesbaptis.ac.id/index.php/jarsi/article/view/884LITERATUR REVIEW: KEBIJAKAN PENANGGULANGAN STUNTING DI INDONESIA2025-04-28T12:18:17+00:00Ayla Miftakhul Jannahaylamiftakhul04@gmail.comErlin Kurniaegan.erlin@gmail.comWahyu Yuliantoaylamiftakhul04@gmail.com<p>Stunting merupakan gangguan pertumbuhan akibat kekurangan gizi kronis yang mengancam kualitas hidup dan pencapaian SDGs di Indonesia. Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi implementasi kebijakan pencegahan stunting, memahami kendala yang dihadapi. Metode penelitian menggunakan metode <em>literature review</em> dengan meninjau penelitian dan laporan terkait kebijakan, program, serta tantangan dalam mengatasi stunting. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penanganan stunting melibatkan intervensi gizi spesifik seperti pemberian makanan tambahan, pemantauan tumbuh kembang balita, dan pemberian vitamin, serta intervensi gizi sensitif seperti perbaikan sanitasi, pendidikan orang tua, dan pemberdayaan ekonomi keluarga. Namun, keberhasilan program dipengaruhi oleh dukungan regulasi, alokasi anggaran yang memadai, serta koordinasi lintas sektor. Tantangan yang dihadapi meliputi regulasi yang tidak selaras, keterbatasan tenaga kesehatan, rendahnya pengetahuan masyarakat, serta dampak pandemi COVID-19. Kesimpulannya, penanganan stunting membutuhkan pendekatan multidimensi melalui intervensi gizi spesifik dan sensitif, edukasi berkelanjutan, serta kolaborasi lintas sektor yang kuat agar upaya penanggulangan stunting lebih efektif.</p>2025-04-28T07:14:50+00:00Copyright (c) 2025 Ayla Miftakhul Jannah, Erlin Kurnia, Wahyu Yuliantohttps://www.jurnal.stikesbaptis.ac.id/index.php/jarsi/article/view/885LITERATURE REVIEW: KEBIJAKAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI DI RUMAH SAKIT 2025-04-28T12:18:17+00:00Kartika Ayu GuritnaKartikam99@gmail.comErlin Kurniaegan.erlin@gmail.com<p>Pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) merupakan langkah penting untuk menurunkan angka infeksi nosokomial di rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi program PPI di rumah sakit di Malang, Tebet, Tondano, Tomohon, dan Surakarta. Metode yang digunakan adalah <em>literature review</em> berdasarkan analisis data dari berbagai sumber literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas program PPI dipengaruhi oleh dukungan manajemen, ketersediaan anggaran, pelatihan tenaga kesehatan, dan kepatuhan terhadap protokol. Meskipun terkendala keterbatasan sumber daya manusia dan fasilitas, beberapa rumah sakit berhasil menurunkan angka infeksi nosokomial melalui peningkatan kesadaran dan pelatihan berkelanjutan. Kesimpulannya, keberhasilan program PPI membutuhkan dukungan manajemen dan sumber daya yang memadai, perlunya rumah sakit meningkatkan meningkatkan pelatihan, alokasi anggaran, dan evaluasi rutin program PPI.</p>2025-04-28T07:15:05+00:00Copyright (c) 2025 Kartika Ayu Guritna, Erlin Kurnia