LITERATURE REVIEW: KEBIJAKAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI DI RUMAH SAKIT
Abstract
Pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) merupakan langkah penting untuk menurunkan angka infeksi nosokomial di rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi program PPI di rumah sakit di Malang, Tebet, Tondano, Tomohon, dan Surakarta. Metode yang digunakan adalah literature review berdasarkan analisis data dari berbagai sumber literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas program PPI dipengaruhi oleh dukungan manajemen, ketersediaan anggaran, pelatihan tenaga kesehatan, dan kepatuhan terhadap protokol. Meskipun terkendala keterbatasan sumber daya manusia dan fasilitas, beberapa rumah sakit berhasil menurunkan angka infeksi nosokomial melalui peningkatan kesadaran dan pelatihan berkelanjutan. Kesimpulannya, keberhasilan program PPI membutuhkan dukungan manajemen dan sumber daya yang memadai, perlunya rumah sakit meningkatkan meningkatkan pelatihan, alokasi anggaran, dan evaluasi rutin program PPI.
References
Ismail. (2016). Konsep dan kajian teori perumusan kebijakan publik. Jurnal Review Politik, 6(2),195-224.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2017). Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Madjid, T. (2017). Analisis penerapan program pencegahan dan pengendalian infeksi di ruang rawat inap RSUD Tebet. Jurnal Administrasi Rumah Sakit Indonesia (ARSI), 4(1), 57-68.
Masloman, A. P. (2015). Analisis pelaksanaan pencegahan dan pengendalian infeksi di kamar operasi RSUD Dr. Sam Ratulangi Tondano. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat (JIKMU), 5(3), 238-249.
Pandeiroot, I. (2024). Analisis pelaksanaan program pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial di RSUD Anugerah Tomohon. Jurnal e-CliniC, 12(1), 111-115.
Putra, A. N. P. (2022). Program pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) di Rumah Sakit X Kabupaten Malang. Jurnal Kesehatan Lingkungan, ,2(1), 135-144.
World Health Organization. (2016). Infection Prevention and Control of Epidemic- and Pandemic-Prone Acute Respiratory Infections in Health Care Settings. Geneva: WHO